Hari Pahlawan
HARI
PAHLAWAN
OLEH: AISYAH
ZAHWA S.
Hampir
setiap 10 November kita selalu mengibarkan bendera satu tiang penuh. Upacara
penghormatan pun dilakukan untuk memperingati hari Pahlawan. Seremonial tahunan
ini menjadi satu peristiwa bagi kita semua untuk mengenang jasa-jasa besar para
pahlawan Indonesia yang dengan ikhlas mengorbankan segenap jiwa dan raga yang
dimiliki sampai tetes darah penghabisan. Semua itu demi satu tujuan:
Kemerdekaan! Merdeka dari penghisapan, merdeka dari penjajahan, dan merdeka
dari penindasan kolonial. Soekarno pernah berkata bahwa bangsa yang besar
adalah bangsa yang tidak pernah lupa akan jasa para pahlawannya. Maka dari itu,
jangan pernah sekalipun melupakan sejarah.
Mengapa
tanggal 10 November dipilih sebagai Hari Pahlawan ? karena pada saat itu para
pejuang kemerdekaan bangsa kita bertempur dengan gagah berani bermodalkan bambu
runcing untuk melawan tentara Inggris di Surabaya. Padahal saat itu kita hanya
mempunyai beberapa pucuk senjata api, selebihnya para pejuang menggunakan bambu
runcing. Namun para pejuang kita tak pernah gentar untuk melawan penjajah. Kita
masih ingat tokoh yang terkenal pada saat perjuangan itu yakni Bung Tomo yang
mampu menyalakan semangat perjuangan rakyat lewat siaran-siarannya radionya.
Setiap
tahun kita mengenang akan berbagai macam jasa para pahlawan. Namun terasa, mutu
peringatan itu menurun dari tahun ke tahun. Kita sudah makin tidak menghayati
makna hari pahlawan. Peringatan yang kita lakukan sekarang cenderung bersifat
hanya seremonial saja.
Memang
kita tidak ikut mengorbankan nyawa seperti para pejuang di Surabaya pada waktu
itu.Tugas kita saat ini adalah memberi makna baru kepahlawanan dan mengisi
kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman. Saat memperjuangkan dan
mempertahankan kemerdekaan, rakyat telah mengorbankan nyawanya.
Karena
itulah kita merayakan Hari Pahlawan setiap 10 November. Akan tetapi
kepahlawanan tidak hanya sekedar itu saja. Dalam mengisi kemerdekaan pun kita
dituntut untuk menjadi pahlawan. Namun, sangat disayangkan mutu peringatan itu
terasa menurun dari tahun ke tahun.
Hari
Pahlawan yang selalu kita peringati hendaknya jangan hanya mengedepankan unsur
seremoni belaka, tanpa menghayati nilai-nilai perjuangan yang dipesankan oleh
para pahlawan ini. Akan sangat ironi bila memperingati hari pahlawan sebatas
seremoni saja tanpa mengambil teladan dari nilai-nilai perjuangan untuk
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak
orang berpikir bahwa mereka itu salah , tapi sebenernya mereka tidak sepenuhnya
salah. Mereka hanya tidak mengerti apa makna penting dari sebuah peringatan
yang kita lakukan dengan wujud upacara bendera. Tugas kita sekarang adalah
menyadarkan mereka akan hal itu .
Sebenarnya
kita semua mampu untuk memberi makna baru atas tonggak bersejarah kepahlawanan,
dengan mengisi kemerdekaan sesuai perkembangan zaman. Menghadapi situasi
seperti sekarang kita berharap muncul banyak pahlawan dalam segala bidang
kehidupan.
Karakteristik
seorang pahlawan adalah jujur, pemberani, dan rela melakukan apapun demi
kebaikan dan kesejahteraan masyarakat. Setiap orang harus berjuang untuk
menjadi pahlawan. Bukan hanya tanggal 10 November saja yang dianggap sebagai
Hari Pahlawan. Kenapa tidak kita jadikan setiap hari adalah Hari Pahlawan?
Karena
setiap hari kita harus berjuang, paling tidak menjadi pahlawan untuk diri kita
sendiri dan keluarga. Artinya, kita menjadi warga yang baik dan meningkatkan
prestasi dalam kehidupan masing-masing. Setidaknya kita harus mampu bertanya
pada diri sendiri; apakah rela mengorbankan diri untuk mengembangkan diri dalam
bidang kita masing-masing? Dan mencetak prestasi dengan cara yang adil, pantas
dan wajar?
Komentar
Posting Komentar